Kamis, 20 Januari 2011

15 Izin Pelabuhan Swasta Diproses

JAKARTA-Kementerian Perhubungan (Kemenhub) masih memproses 15 permohonan izin badan usaha pelabuhan (BUP) guna mendirikan pelabuhan umum dari sejumlah perusahahaan swasta. Sebelumnya, regulator di bidang transportasi laut itu juga telah merilis 10 izin BUP untuk keperluan sejenis.

Direktur Kepelabuhanan dan Pengerukan Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub Suwandi Saputro mengungkapkan, pihaknya telah mengeluarkan 10 izin BUP. Salah satu di antaranya adalah Madura Industrial Socah Indonesia (MISI) yang akan membangun terminal petikemas di Bangkalan Madura, masih wilayah Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.

“Selain 10 izin BUP itu, kini masih ada sekitar 15 permohonan izin BUP yang masuk dan sedang diproses,” kata dia, di Jakarta, Rabu (5/1).

Menurut dia, ada beberapa persyaratan pihak swasta dalam mengajukan izin BUP di antaranya adalah memiliki akta pendirian usaha untuk bidang pelabuhan atau laut, lahan dan sarana prasarana untuk kepelabuhan dan sumber daya manusia yang bersertifikasi di bidang kepelabuhanan. Di sisi lain, juga harus menyerahkan proposal teknis tentang pelabuhan yang akan dibangun termasuk pendanaannya.

Dia mengatakan, meskipun pemerintah mengizinkan adanya pembangunan pelabuhan oleh pihak swasta, namun itu tidak mudah karena yang berminat harus menyiapkan dana investasi yang besar. Misalnya, untuk membangun dermaga petikemas sepanjang 350 meter dibutuhkan Rp 175 miliar.

“Pembangunan demaga petikemas setidaknya membutuhkan dana Rp 350 juta per meter persegi. Padahal panjang demaga untuk peti kemas mencapai antara 350 meter persegi hingga 500 meter persegi artinya dana yang dibutuhkan bisa mencapai Rp 175 miliar. Dana itu belum termasuk untuk membeli alat bongkar muat seperti crane minimal US$ 1-1,5 juta.

Namun jika yang akan dibangun pelabuhan penumpang atau pelabuhan perintis maka menurut Suwandi biaya investasinya bisa lebih murah yaitu sekitar Rp 200 juta per meter persegi.

Kepala Humas PT Pelindo III Iwan Sabatini mengaku tidak terlalu mengkhawatirkan kehadiran pelabuhan swasta di wilayahnya. Justru hal ini memberi kesempatan pada PT Pelindo III untuk menunjukkan bahwa mereka tidak memonopoli.

Iwan mengatakan untuk membangun dermaga peti kemas seperti yang akan dilakukan oleh MISI tidak hanya membutuhkan dana investasi yang besar tapi juga lingkungan sekitar yang mendukung. Sedangkan MISI berencana membangun demaga di Madura yang belum menjadi kawasan industri yang besar. (ari)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar