Kamis, 20 Januari 2011

Biaya Tanah Tol Trans Jawa Bengkak Jadi Rp 6,8 T

Oleh Tri Listiyarini

JAKARTA -- Biaya pembebasan tanah untuk pembangunan jalan tol Trans Jawa membengkak lagi menyusul terus molornya proses pembebasan tanah. Jika pada Februari 2010 estimasi biaya tanah untuk jalan tol itu mencapai Rp 6,27 triliun, pada Januari 2011 estimasi biaya itu melonjak menjadi Rp 6,8 triliun.

Progres pembebasan lahan tol Trans Jawa hingga kini belum menunjukkan kemajuan yang signifikan. Per 4 Januari 2011, pembebasan tanah untuk 10 ruas tol Trans Jawa baru mencapai 36,45% atau belum bergeser dari pencapaian progres pembebasan lahan per September 2010. Kendati satu ruas di antaranya, yakni tol Kanci-Pejagan, telah beroperasi.

Kepala Subdit Pengadaan Lahan Ditjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Wijaya Seta mengungkapkan, ada dua penyebab sehingga proses pembebasan lahan tol Trans Jawa mandek. Pertama, ketidakmampuan badan usaha jalan tol (BUJT). Kedua, sulitnya proses pembebasan lahan di lapangan akibat pemilik lahan menolak harga yang ditetapkan tim penilai (appraisal).

"Progres pembebasan tol Trans Jawa belum bergeser, masih 36,45%, atau sekitar 1.925 hektare (ha) dari total 5.281 ha. Kendati kami sebagai penanggung jawab pelaksanaan pembebasan lahan di lapangan sudah bekerja keras," kata Wijaya, di Jakarta, Selasa (4/1).

Wijaya Seta mengatakan, untuk persoalan pertama diharapkan bisa segera tuntas, karena dari hasil evaluasi penerusan jalan tol menyebutkan sembilan BUJT tol Trans Jawa yang belum terbangun sanggup memenuhi ekuitas. Sedangkan untuk yang kedua, solusinya adalah percepatan penerbitan UU terkait Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Publik.

"Khusus persoalan yang kedua, pemerintah melalui BPN (Badan Pertanahan Nasional) sudah memutuskan agar harga tanah tak lagi berdasarkan NJOP tapi berdasar appraisal dengan begitu ganti rugi jadi tinggi, tapi ternyata tak mempan," kata dia.


Wijaya merinci, dari sembilan tol Trans Jawa yang belum terbangun, pembebasan tanah tol Cikampek-Palimanan misalnya progresnya paling signifikan sekitar 71%. Untuk tol Cikampek-Palimanan, bila memasukkan lahan milik PT Perhutani yang kini sudah mendapat izin prinsip dari Kementerian Kehutanan, pembebasan lahan tol itu sudah mencapai 90%.

“Progres pembebasan lahan yang signifikan lagi, yakni ruas tol Kertosono-Mojokerto yang sudah mencapai 90%, juga tol Semarang-Solo khusus seksi Semarang-Bawen sudah 70%, jadi keseluruhan progres pembebasan lahan tol Semarang-Solo baru 30%,” kata dia.

Cikampek-Palimanan Segera

Menurut Wijaya Seta, beberapa ruas dari sembilan ruas tol Trans Jawa memang sudah memasuki masa konstruksi, khusus tol Cikampek-Palimanan akan dilakukan ground breaking dalam waktu dekat ini. Biasanya, proses konstruksi bisa dilakukan BUJT minimal setelah proses pembebasan lahan di satu seksi tuntas 100%.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Ahmad Ghani Gazali pernah menyebutkan, jaringan tol Trans Jawa merupakan tol prioritas yang akan dituntaskan pembangunannya oleh pemerintah. Dalam Renstra Kementerian PU untuk 2010-2014, sisa tol Trans Jawa yang belum terbangun sepanjang 617 kilometer (km) harus tersambung pada 2014.

“Kami mengevaluasi 24 jalan tol yang terbagi menjadi tiga kategori, yakni Trans Jawa, non Trans Jawa, dan Jakarta Outer Ring Road (JOOR) II. Tapi yang menjadi prioritas adalah Trans Jawa, pada 2014 jalan tol dari Jakarta hingga Surabaya harus sudah tersambung,” ungkap dia.

Ghani mengatakan, untuk merealisasikan tol Trans Jawa, yang paling mendesak dilakukan saat ini adalah mempercepat pembahasan RUU tentang Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Publik menjadi UU. Sementara itu, RUU itu sendiri baru akan diserahkan ke DPR untuk dilakukan pembahasan antara pemerintah dengan DPR.

Ruas Tol Trans Jawa Belum Terbangun

Nama Tol dan BUJT

Panjang (Km)

Total Investasi (Rp Miliar)

Tarif Gol I (Rp/Km)dan Penerapannya

Cikampek-Palimanan (PT Lintas Marga sedaya)

116

11.356

740, 2013

Pejagan-Pemalang ( PT Pejagan Pemalang Toll Road )

57,5

5.518

804, 2014

Pemalang-Batang ( PT Pemalang Batang Toll Road )

39

3.823

839, 2014

Batang-Semarang (PT Marga Setia Puritama)

75

7.214

839, 2014

Semarang-Solo (PT Trans Marga Jateng)

75,7

6.213

500, 2011

Solo-Mantingan-Ngawi (PT Solo Ngawi Jaya)

90,1

5.138

650, akhir 2014

Ngawi-Kertosono (PT Ngawi Kertosono Jaya)

87,02

3.832

650, akhir 2014

Kertosono-Mojokerto (PT Marga Hanurata Intrinsic)

40,5

3.480

646, 2012

Surabaya-Mojokerto (PT Marga Nujyasumo Agung)

36,72

3.123

670, 2011

617,09

49.697

Sumber : Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar