Jumat, 28 Januari 2011

AP II Targetkan Laba Rp 1,29 Triliun


Oleh Tri Listiyarini

JAKARTA-- PT Angkasa Pura II (AP II) menargetkan laba usaha sebelum pajak Rp 1,29 triliun pada 2011, atau hanya naik hampir 3% dibandingkan realisasi laba tahun 2010 sebesar Rp 1,264 triliun. Pencapaian laba usaha perseroan tahun 2010 naik 20% dibandingkan target pemegang saham Rp 1,049 triliun.

BUMN pengelola bandara itu tahun 2011 akan mengalokasikan dana belanja modal (capital expenditures/capex) sebesar Rp 2,4 triliun. Dana sebesar itu akan digunakan untuk pengembangan empat bandara, yakni Bandara Kuala Namu (Medan), Bandara Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), Bandara Raja Haji Fisabililah (Tanjung Pinang), dan Bandara Sultan Thaha (Jambi).

Direktur Utama AP II Tri Suriadjie Sunoko mengungkapkan, target pendapatan 2011 sebesar Rp 1,29 triliun itu sudah disetujui pemegang saham dalam hal ini Kementerian BUMN. Target tersebut juga sudah ditetapkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2011.

“Untuk tahun ini, pemegang saham telah menetapkan target laba usaha sebelum pajak yang harus dicapai manajemen AP II sebesar Rp 1,29 triliun,” kata Tri, di Jakarta, Rabu (26/1).

Tri Sunoko mengatakan, pencapaian kinerja pada 2010 merupakana hasil dari upaya manajemen mempertahankan laju kenaikan biaya tidak lebih tinggi dari kenaikan pendapatan. AP II sangat yakin mampu mencapai target laba usaha 2011 yang dipatok pemegang saham, tentunya dengan dukungan dari semua karyawan di lingkungan AP II.

“Salah satu upaya untuk mencapai target itu adalah dengan melakukan kontrak manajemen kepada seluruh Vice President, General Manager yang nantinya akan digunakan sebagai acuan untuk menjalankan program kerja sepanjang 2011,” ungkap dia.

Tri Sunoko mengatakan, pencapaian kinerja 2010 tercermin dari kenaikan kinerja bandara. Pada 2010, pergerakan pesawat udara di 12 bandara yang dikelola AP II mencapai 499.178 pergerakan atau naik 10,45% dari tahun sebelumnya.

Sementara itu, pergerakan penumpang tumbuh 15,20% atau mencapai 60.514.295 orang. Sementara khusus untuk Bandara Soekarno-Hatta, pergerakan pesawat pada 2010 meningkat 14,21 % dari tahun sebelumnya menjadi 311.658 pergerakan. Untuk pertumbuhan penumpang, terjadi peningkatan signifikan hingga 18,39 % atau menjadi 43.974.021 orang.

Tri menambahkan, pertumbuhan yang cukup signifikan tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi Angkasa Pura II, khususnya dalam penyediaan kapasitas dan fasilitas yang lebih aman dan nyaman bagi para pengguna jasa bandara.

“Kami menyadari hampir seluruh bandara yang kami kelola mengalami lack of capacity. Karena itu, kami berusaha melakukan percepatan atau penyelesaian pembangunan terminal di bandara-bandara AP II dan perbaikan seluruh fasilitas dalam bentuk investasi,” kata dia.

Khusus untuk Bandara Soekarno Hatta, Tri mengungkapkan, manajemen saat ini sedang menyelesaikan grand design yang komprehensif dalam suatu komunitas Aerotropolis. Pembenahan tersebut di antaranya meliputi revitalisasi terminal 1 dan 2, pembangunan terminal 3, area parkir, pembenahan lalu lintas kendaraan di dalam kawasan bandara termasuk aksesibilitasnya, pembangunan sarana navigasi udara, serta pengembangan area komersial dan vila kargo.

”Terkait dengan itu, kami berharap pembangunan jalur kereta api dari Jakarta dan Tangerang menuju Bandara Soekarno-Hatta juga akan dikembangkan,” imbuh dia.

Pencapaian Pertama Kali

Di tempat yang sama, Menneg BUMN Mustafa Abubakar mengatakan, AP II mampu mendongkrak laba perusahaan 2011 melebihi apa yang telah dicapai pada 2010. Pencapaian laba usaha pada 2010 yang melebihi angka Rp 1 triliun adalah pertama kalinya bagi AP II.

“Sebenarnya, kami malah mau targetkan laba usaha sebelum pajak Rp 1,35 triliun. Namun untuk saat ini, kami putuskan Rp 1,29 triliun saja dulu, sudah ada di RKAP,” ungkap dia.

Direktur Keuangan AP II, L Manurung, sebelumnya mengatakan, dengan belanja modal 2011 sebesar Rp 2,4 triliun, manajemen manargetkan pendapatan tahun sama bisa tembus Rp 3,4 triliun. Belanja modal tersebut, selain untuk pengembangan bandara, juga digunakan untuk program replacement atau penggantian sejumlah peralatan di bandara, juga untuk biaya studi pengembangan Bandara Soetta. Sedangkan realisasi capex 2010 Rp 988 miliar.

“Selain empat bandara yang jadi fokus, tahun ini kami juga akan menuntaskan pekerjaan penebalan landas pacu (runway) Bandara Husein Sastranegara ( Bandung ) dan membenahi Sultan Mahmud Badaruddin II ( Palembang ) untuk antisipasi ajang PON XVIII,” kata dia


Sinergi dengan Telkom dan BRI

Dalam rapat kerja yang digelar PT Angkasa Pura (AP) II di kantor pusat perusahaan di kompleks Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, AP II menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) pengembangan Sistem Informasi dan Telekomunikasi dengan PT Telkom Indonesia dan PT Bank Rakyat Indonesia (BRI).


“Melalui kerjasama itu, pelanggan BRI bisa menggunakan Kartu Elektronik Prabayar (e-payment card) di Bandara Soekarno-Hatta. Penandatanganan MoU ini merupakan tindak lanjut dari kerjasama yang telah dibicarakan secara informal sebelumnya oleh masing-masing perusahaan,” kata Direktur Keuangan AP II, L Manurung, kemarin.


AP II mengelola 12 bandara utama di kawasan Barat Indonesia, yaitu Soekarno-Hatta (Jakarta), Halim Perdanakusuma (Jakarta), Polonia (Medan), Supadio (Pontianak), Minangkabau (Ketaping) dulunya Tabing, Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), dan Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru).

Selanjutnya, Bandara Husein Sastranegara (Bandung), Sultan Iskandarmuda (Banda Aceh), Raja Haji Fisabilillah (Tanjung Pinang) dulunya Kijang, Sultan Thaha (Jambi) dan Depati Amir (Pangkal Pinang) , serta melayani jasa penerbangan untuk wilayah udara (Flight Information Region/ FIR) Jakarta.

(ari)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar