Kamis, 20 Januari 2011

Investasi Transportasi 2011 Rp 19 Triliun

Oleh Tri Listiyarini

JAKARTA-Pemerintah akan mengalokasikan anggaran sebesar Rp 19,07 triliun untuk membangun sejumlah proyek di sektor transportasi pada 2011. Pembangunan proyek-proyek di sektor transportasi tersebut diarahkan untuk menciptakan keterhubungan atau konektivitas antarwilayah di Indonesia maupun antarnegara di wilayah Asean.

Sejumlah proyek besar di sektor transportasi yang akan dan sedang dibangun pada 2011 di antaranya pembangunan Bandara Kuala Namu (Medan), pembebasan lahan untuk pembangunan jalur kereta api (KA) Bandara Soekarno Hatta, pembangunan jalur ganda (double track) utara Pulau Jawa, dan pembangunan 24 pelabuhan di wilayah perbatasan.

Menteri Perhubungan Freddy Numberi mengungkapkan, dana sebesar Rp 19,07 triliun berasal dari pagu Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) 2011 sebesar Rp 22,1 triliun. Pagu DIPA Kementerian Perhubungan (Kemenhub) 2011 naik 19,18% dari DIPA 2010 sebesar Rp 17,87 triliun. Kendati kenaikannya tidak sebesar DIPA Kementerian PU yang melonjak hampir 556%, Kemenhub akan berupaya memaksimalkan dana yang tersedia.

“Hampir 90% pagu DIPA Kemenhub atau sekitar Rp 19,07 triliun digunakan untuk belanja modal. Kami tidak sembarang membiayai proyek, kami prioritaskan pada proyek-proyek yang mendukung konektivitas antarawilayah Indonesia dan antarnegara di Asean,” kata dia, di Jakarta, akhir pekan lalu.

Dari data yang dilansir Kemenhub, dana DIPA Kemenhub 2011 mencapai Rp 22,1 triliun dengan total dana yang masih diblokir Kementerian Keuangan Rp 1,37 triliun yang tersebar di hampir semua direktorat di bawah Kemenhub. Alokasi terbesar di Ditjen Perhubungan Laut Rp 7,0 triliun, Ditjen Perhubungan Udara Rp 4,99 triliun, Ditjen Perkeretaapian Rp 4,65 triliun, Badan Pengembangan SDm Rp 2,72 triliun, dan Ditjen Perhubungan Darat Rp 2,09 triliun.

Freddy Numberi mengatakan, sebagian kecil dari proyek-proyek yang menggunakan DIPA 2011 telah ditender dan siap menandatangi kontrak pekerjaan. Dengan turunnya DIPA lebih cepat dan tender lebih awal, diharapkan DIPA 2011 bisa terserap seluruhnya hingga akhir tahun. Kemenhub juga telah memulai sistem lelang secara elektronik (e-procurement), namun sistem lelang itu masih terbatas untuk proyek tertentu.

“Kami berharap penyerapan 2011 bisa lebih baik, tidak seperti 2010 yang mana penyerapan anggaran hanya 84% atau meleset 3% dari target 87%, demikian juga serapan fisik hanya 85,21% dari target 91,98%. Salah satu penyebabnya adalah telatnya penurunan DIPA dan juga banyaknya sanggahan tender,” kata dia.

Proyek Prioritas

Di tempat yang sama, Dirjen Perkeretaapian Tundjung Inderawan mengatakan, dari alokasi DIPA Rp 4,65 triliun yang naik dari tahun 2010 Rp 4,2 triliun, sekitar Rp 3,7 triliun di antaranya digunakan untuk membangun sejumlah proyek. Yakni, penyelesaian jalur ganda utara Pulau Jawa dari Pemalang hingga Pekalongan, pengadaan elektrifikasi lintasa Serpong-Maja dan Tanah Abang-Tangerang, pengadaan tiga unit lokomotif, dan perbaikan jembatan KA.

“Kami juga mendapat alokasi dana Rp 450 miliar di luar DIPA 2011 untuk mulai membebaskan lahan pembangunan KA Bandara Soekarno Hatta. KA Bandara ini menjadi prioritas yang diharapkan pada pertengahan Juli 2011 sudah bisa ditender,” kata dia.

Sedangkan Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Herry Bhakti Singayudha Gumay mengungkapkan, pada 2011 akan dibangun tiga bandara baru, yakni Mamasa Baru (Sulbar), Toraja Batu (Buntukunik), dan Moa (Maluku Tenggara Barat). Selain itu, dilanjutkan pembangunan 15 bandara, satu di antaranya Bandara Kuala Namu (Medan) yang akan digunakan untuk menghadapi liberalisasi penerbangan Asean (Asean Open Sky) pada 2015.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar