Kamis, 02 Juni 2011

BUTUH INVESTASI RP 5,8 T
Jalur Ganda Semarang-Surabaya Dibangun Tahun Ini

JAKARTA-- Kementerian Perhubungan akan membangun jalur rel kereta api ganda (double track/DT) lintas utara Pulau Jawa rute Semarang-Surabaya sepanjang 280 kilometer mulai tahun ini. Proyek ini membutuhkan biaya sekitar Rp 5,8 triliun.

Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono mengungkapkan, pembebasan lahan akan dilakukan bersamaan dengan proses pembangunan jalur. Namun, pembangunan akan dilakukan bertahap sesuai ketersediaan anggaran pemerintah melalui Ditjen Perkeretaapian Kemenhub.

“Pembangunan jalur ganda lintas utara Pulau Jawa itu penting untuk mendukung pengurangan beban jalan raya melalui pengangkutan barang dengan angkutan ketera api. Jalur ini mulai dibangun tahun ini, pembebasan lahan berlangsung dua tahun (2011-2012),” kata dia, di Jakarta, Kamis (26/5).

Menurut Bambang, Kemenhub juga telah menyelesaikan pembangunan jalur rel KA ganda lintas selatan Jawa sepanjang 184 km dari total yang harus dibangun 655 km. Jalur ganda lintas selatan itu, yakni Cirebon-Kroya (24 km) dan Kutoarjo-Yogyakarta-Solo (160 km).

Saat ini beban jalan raya yang cukup tingi untuk pengangkutan logistik nasional belum seimbang dengan penggunaan kereta api (KA). Saat ini, sekitar 90% angkutan barang diangkut melalui moda transportasi jalan. Akibatnya, terjadi overloading dengan truk-truk besar memenuhi jalan sehingga jalan rusak dan akhirnya menghambat kelancaran arus logistik.

“Pengangkutan barang melalui KA belum optimal, salah satunya karena infrastruktur yang belum memadai. Makanya kami akan genjot infrastruktur KA sehingga bisa juga mengurangi beban jalan, salah satunya dengan mempercepat realisasi jalur KA ganda,” ungkap dia.

Bambang menuturkan, kondisi itu akhirnya menyebabkan daya saing logistik Indonesia rendah di kawasan Asia Pasifik. Biaya logistik di Indonesia mencapai 25-30% dari total Produk Domestik Bruto (PDB), padahal idealnya di bawah 10%. Kendati begitu, diprediksi pengangkutan KA barang di Pulau Jawa berpotensi tumbuh 47% per tahun dalam lima tahun ke depan (2011-2015), sedangkan pertumbuhan di Sumatera diproyeksikan sebesar 26%.

Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Tundjung Inderawan pernah mengatakan, pembangunan jalur KA ganda lintas utara Jawa masih menyisakan tiga trase yang hingga kini belum mendapatkan alokasi anggaran. Kebutuhan dana untuk ketiga trase sekitar Rp 10 triliun, yakni trase Semarang-Ungaran Rp 1,5 triliun, Ungaran-Surabaya Rp 7 triliun, dan Brebes-Cirebon Rp 1,5 triliun.

Tundjung optimistis, pembiayaan sektor perkeretaapian ke depan akan terus meningkat sehingga diharapkan opsi dana dari APBN untuk proyek DT itu bisa terakomodasi. Jika pada 2009, dana APBN untuk sektor perkeretaapian mencapai Rp 3 triliun, pada 2010 menjadi Rp 3,9 triliun, dan pada 2011 menjadi Rp 4,1 triliun. Sedangkan pada 2012, RAPBN menyetujui sektor KA mendapat alokasi anggaran Rp 5,3 triliun.

Ketua Forum Perkeretaapian Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno mengatakan, infrastruktur jalur rel KA ganda jalur lintas utara Jawa harus segera dituntaskan agar bisa mendukung rencana PT KA untuk menggenjot bisnis angkutan barang.

“Kalau mau mengurangi beban jalan raya, termasuk kemacetan, memang harus dikembangkan transportasi massal berbasis rel, baik untuk angkutan KA barang/logistik maupun penumpang,” kata dia.(ari)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar