Kamis, 02 Juni 2011

PT Railink Tetap Incar Proyek KA Bandara Soetta

Oleh Tri Listiyarini

JAKARTA-PT Railink tetap mengincar proyek kereta api (KA) menuju Bandara Soekarno Hatta (Soetta) jalur ekspres. Perusahaan patungan antara PT KA dan PT Angkasa Pura II itu siap ikut tender investasi atas proyek KA Bandara Soetta yang akan digelar pemerintah kuartal I-2012.

Sementara itu, pemerintah akan mengembalikan dana yang dikeluarkan PT Railink dalam proses studi kelayakan (feasibility study) proyek KA Bandara itu total senilai Rp 77 miliar. Tapi, pengembalian dana itu harus menunggu tuntasnya proses audit oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Direktur Utama PT Railink Masjraul Hidayat mengatakan, proyek KA Bandara Soetta tetap memiliki prospek yang cerah di masa mendatang. Di sisi lain, pengelolaan KA Bandara merupakan bisnis inti (core bussines) PT Railink, PT Railink awalnya memang dibentuk karena PT KA dan PT Angkasa Pura II ingin membangun KA Bandara Soetta.

"Insya Allah kami akan ikut tender lagi. Ke depan prospek KA Bandara Soetta jalur ekspres tetap menjanjikan, jadi proyek ini tetap menarik buat kami," kata dia, kepada Investor Daily, di Jakarta, akhir pekan lalu.

PT Railink sebelumnya telah dinyatakan sebagai salah satu dari tiga perusahaan yang lolos prakualifikasi tender KA Bandara Soetta. Dua perusahaan lainnya adalah Mitsui (Jepang) dan China Harbour (Tiongkok). Nasib ketiganya menjadi tidak jelas selama dua tahun lebih, hingga akhirnya pemerintah menganulir keputusan itu karena akan menender ulang pada kuartal I-2012 dengan dasar studi baru yang kini sedang dibuat oleh PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI).

Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Tundjung Inderawan mengatakan, tiga perusahaan yang lolos prakualifikasi tersebut bisa kembali mengikuti proses tender apabila memang masih berminat. Khusus bagi PT Railink diputuskan untuk tidak mendapatkan hak inisiator, konsekuensinya pemerintah akan mengembalikan sejumlah dana yang pernah dikeluarkan perusahaan itu untuk melakukan studi kelayakan.

Dana Dikembalikan
Tundjung Inderawan mengungkapkan, pengembalian dana dilakukan karena proyek KA Bandara Soetta dimulai dari awal lagi. Studi kelayakan tengah dilakukan oleh PT SMI, hasilnya akan jadi pedoman dalam penyiapan dokumen tender yang baru digelar kuartal I-2012.

"Tender KA Bandara Soetta jalur ekspres tak lagi menggunakan hasil studi kelayakan milik PT Railink. Dana yang telah dikeluarkan PT Railink Rp 77 miliar akan dikembalikan, tapi diaudit dulu oleh BPKP, apakah memang angka itu valid atau tidak," kata dia.

Dengan dikembalikannya dana itu, berarti tidak ada keistimewaan bagi PT Railink dalam proses tender KA Bandara Soetta. Keistimewaan bisa diberikan bila PT Railink dianggap sebagai inisiator proyek, misalnya dalam bentuk hak untuk mendapatkan marjin prefference atau hak untuk memiliki opsi right to match dalam proses tender.

Masjraul mengaku belum tahu soal rencana pengembalian dana tersebut. Namun demikian PT Railink merespon positif apabila memang pengembalian sejumlah dana tersebut akhirnya menjadi keputusan pemerintah.

Semula proyek KA Bandara memiliki trase dari Stasiun Manggarai-Stasiun Duri-Stasiun Kalideres-Bandara Soetta dengan perkiraan awal pendanaan Rp 700 miliar, lalu perkiraan dana berubah menjadi Rp 1,7 triliun. Pada 2008, dana berubah menjadi Rp 4,6 triliun. Lalu pada 2010, Kemenhub melansir trase baru dengan dana Rp 10,2 triliun dari Stasiun Manggarai-Stasiun Dukuh Atas-Stasiun Angke-Stasiun Pluit-Bandara Soetta dengan panjang 33 kilometer (km) yang semuanya dengan konstruksi layang (elevated).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar