Minggu, 05 Juni 2011

Dimuat 20 Mei 2011

Saratoga-Tiger Airways Kuasai Mandala

Oleh Tri Listiyarini

JAKARTA-- Saratoga Capital bersama maskapai penerbangan Tiger Airways asal Singapura setuju mengakuisi Mandala Airlines. Saratoga akan menjadi investor keuangan dengan menyuntikkan modal ke Mandala, adapun Tiger Airways menjadi investor strategis yang menyediakan armada pesawat dan jaringan penerbangan baru.

Kepala Komunikasi Perusahaan Mandala Airlines Nurmaria Sarosa membenarkan dua investor yang siap menghidupkan kembali Mandala Airlines adalah Saratoga Capital dan Tiger Airways. Namun demikian, manajemen belum bisa berkomentar lebih jauh berapa nilai akusisi, karena saat ini dalam proses finalisasi untuk menuju kesepakatan hukum.

“Ya, benar keduanya yang akan masuk ke Mandala Airlines. Tapi kami belum bisa komentar lebih jauh. Informasi soal itu akan segera disampaikan ke publik. Begitu investor masuk, kami berharap Mandala terbang lagi melayani para pelanggan,” kata Nurmaria, kepada Investor Daily, di Jakarta, tadi malam.

Sampai Kamis (19/5) malam, belum ada pernyataan resmi dari Saratoga Capital, termasuk pendiri grup usaha yang bergerak di bidang investasi itu, Sandiaga Salahuddin Uno.

Kantor berita Reuters kemarin menyebutkan, maskapai berbiaya murah (low cost carrier) Tiger Airways dalam pernyataannya telah mengakui untuk menyetujui akuisisi 33% saham PT Mandala Airlines. Namun tidak diungkapkan nilai akuisisi atas jumlah saham itu. Hanya diisebutkan, Mandala tengah merestrukturisasi keuangan sesuai proses hukum di Indonesia.

Tiger Airways yang kini 33% sahamnya dimiliki Singapore Airlines akan menerapkan strategi perjalanan murah untuk rute domestik mapun internasional dengan waktu tempuh lima jam. Untuk masuk ke Mandala Airlines, Tiger Airways akan menggandeng Saratoga Group yang nantinya akan memiliki saham mayoritas Mandala sebesar 51%.

Dengan pernyataan itu, komposisi saham Mandala yang kini 51% miliki PT Cardig International Aviation dan 49% milik Indigo Indonesia Investment Sarl menjadi Saratoga Capital (51%), Tiger Airways (33%), dan kreditor konkuren Mandala (16%). Komposisi ini sejalan dengan pernyataan Presdir Mandala Airlines Nurhadijono Nurjadin, bahwa pemegang saham lama siap terdilusi hingga 99%.

Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Herry Bakti Singayuda Gumay membenarkan ada dua investor yang siap menghidupkan kembali Mandala Airlines. Pemodal asing (Tiger Airways) yang berperan sebagai investor strategis dan pemodal lokal (Saratoga Capital) yang berperan sebagai investor keuangan dengan menyuntikkan modal untuk pengoperasian kembali maskapai itu..

Menurut Herry, Tiger Airways dan Mandala Airlines akan menjalin kerjasama pengoperasian penerbangan. Hanya saja, manajemen Mandala belum melapor secara resmi ke regulator, melainkan hanya sebatas pemberitahuan secara lisan. “Sesuai ketentuan single majority dalam UU No 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan, maka investor lokal maksimal 51% dengan kepemilikan tunggal,” kata dia,, kemarin.

Herry menambahkan, dua pekan kedepan Mandala akan mengeluarkan press release dan penjelasan ke publik tentang program-program barunya. Juga, melapor secara resmi kemajuan proses restrukturisasi perusahaan. Sebelumnya, manajemen Mandala Airlines menyatakan akan kembali beroperasi pada Juni 2011 dari Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng.

Terpisah dari SIA

Dihubungi secara terpisah, Manajer Humas Singapore Airlines (SIA) Glory Henriette mengakui, Tiger Airways adalah anak usaha Singapore Airlines (SIA) dengan kepemilikan saham 49%. Namun demikian, manajemen SIA tidak bisa memberikan komentar apapun atas masuknya Tiger Airways ke Mandala Airlines. Alasannya, manajemen Tiger Airways terpisah dengan SIA karena perbedaan strategis bisnis, yakni Tiger Airways menerapkan strategis LCC.

“Kami baru dengar dari Anda. Kami tidak bisa berkomentar, mengingat Tiger Airways memiliki manajemen sendiri karena memang strategis bisnisnya dengan SIA berbeda. SIA punya saham mayoritas di Tiger Airways,” kata Glory menjawab Investor Daily, kemarin.

Dalam situsnya, Tiger Airways kini sahamnya dimiliki Singapore Airlines Ltd (32,9%), The Capital Group Companies Inc (8,1%), Dahlia Investments Pte Ltd (7.4%), dan Schroder Investment Management Group (5,05%). Maskapai itu kini mengoperasikan sedikitnya 24 pesawat jenis Airbus 320 dan Airbus 319 melalui SEAir.

Sementara itu, Mandala Airlines menghentikan sementara seluruh penerbangannya per 13 Januari 2011. Selanjutnya, Pengadilan Niaga Jakarta Pusat per 17 Januari 2011 menyetujui dilakukannya proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) sebagai dasar restrukturisasi keuangan dan perusahaan. Untuk proses PKPU butuh waktu 45 hari dan siding final digelar 2 Maret 2011. Dengan PKPU itu, Mandala bisa melanjutkan proses restrukturisasi dengan masuknya pemodal baru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar