Kamis, 02 Juni 2011

Pembatasan Truk Solusi Terbaik

JAKARTA-Pemerintah menyatakan keputusan pembatasan truk melewati satu ruas tol dalam kota, yakni dari Cawang menuju Pluit, merupakan solusi yang saling menguntungkan antara pengusaha angkutan barang dan pengatur lalu lintas atau pemakai jalan lainnya.

Wakil Menteri Perdagangan Mahendra Siregar menjelaskan kelancaran arus barang, baik untuk ekspor maupun impor merupakan hal sangat penting untuk dijaga. Hal ini karena berpengaruh untuk perkembangan sektor perdagangan,distrubusi dan logistik dalam negeri.

“Jadi mudah-mudahan apa yang diputuskan tadi bisa betul-betul dipahami, sehingga tercapai kesepakatan yang win-win. Di satu pihak, arus barang itu yang concern dari kami di Kementerian Perdagangan bisa diamankan. Dilain pihak ada concern lain dari segi pengaturan lalu lintasnya bisa diwadahi dari kesepakatan tadi,” kata dia, kemarin.

Menurut Mahendra, pihaknya belum mendengar adanya pengaduan terkait kerugian yang disebabkan dampak kebijakan pembatasan jam truk masuk ke tol dalam kota akhir-akhir ini dari pihak terkait. Diharapkan keputusan pembatasan truk ini bisa meminimalisasi apabila ada potensi kerugian tersebut.

Kementerian Perdagangan, kata dia, juga telah emngidentifikasi adanya kerugian dari sisi tambahan waktu tempuh dan biaya akibat kebijakan yang diberlakukan sejak KTT ASEAN belum lama ini. Namun dia optimistis keputusan tersebut bisa menyelesaikan semua permasalahan tersebut dengan lebih menyeluruh.

“Kami optimistis surplus ekspor akan tetap terjaga meskipun pemerintah tetap memberlakukan pembatasan truk disatu ruas tol tersebut,” kata dia.

Sementara itu, Menteri Perhubungan Freddy Numberi mengatakan, untuk mengkaji kebijakan akses lalu lintas mobil truk dan angkutan barang di jalan tol dalam kota Jakarta, pihaknya akan melibatkan Institut Teknologi Bandung (ITB)

Freddy Numberi menuturkan, pemerintah mencoba melihat kebijakan itu dari berbagai aspek dan dampaknya terhadap semua pihak, sehingga bisa menghasilkan bentuk kebijakan yang berpihak pada kebaikan bersama bagi semua pemangku kepentingan.

“ITB membuat analisa dari sisi ekonomi dan hasilnya kami tunjukkan kepada para pemangku kepentingan. Rekomendasi itu mungkin bisa diujicobakan. Kami akan melihat bagaimana alternatif ke depan,” kata dia. (wyu/ari)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar