Kamis, 02 Juni 2011

PESAWAT GARUDA DIANCAM BOM
Kemenhub: Pengamanan Bandara Sudah Ketat

JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengklaim pengamanan di seluruh bandara di Indonesia sudah cukup ketat. Terbukti, ancaman bom terhadap pesawat Garuda Indonesia Boeing 737-800 di Bandara Juanda Surabaya sudah bisa diketahui sebelum masuk ke mesin x-ray.

Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Herry Bakti Singayuda Gumay mengatakan, tidak ada peningkatan penjagaan keamanan di seluruh bandara di Tanah Air meskipun sempat ada laporan mengenai ancaman bom pada pesawat Garuda Indonesia di Bandara Juanda. Pengamanan bandara di Tanah Air sudah ada standarnya, sehingga saat ini tidak perlu menambah petugas keamanan.

“Kami sudah biasa mengantisipasi keamanan bandara, sehingga kasus ancaman bom di Bandara Juanda tidak serta merta membuat kami meningkatkan penjagaan secara drastis. Sudah ada standar keamanannya,” kata Herry, di Jakarta, Rabu (25/5).

Menurut Herry Bakti, Bandara Juanda saat ini sudah aman setelah dicek ternyata terdapat barang mencurigakan sebagai bom yang ditemukan di Gate 8. Dengan kondisi itu, ditengarai pelaku terror bom takut membawa bungkusan itu untuk melewati pemeriksaan keamanan melalui mesin x-ray.

Juru bicara Garuda Indonesia Pujobroto membenarkan pesawat Garuda Indonesia sempat diancam bom di Bandara Juanda, Rabu (25/5). Pada pukul 07.45 WIB kemarin, kantor Garuda Cabang Surabaya menerima ancaman bom melalui faksimil. Surat ancaman menyebutkan, salah satu pesawat Garuda akan diledakkan.

“Dalam surat tersebut tidak dijelaskan nomor penerbangan atau rute pesawat yang akan diledakan, hanya saja ada pesawat Garuda yang akan dibom. Setelah menerima ancaman bom, kami langsung melaporkan kepada Kepolisian dan PT Angkasa Pura I sebagai pengelola Bandara Juanda, maupun Kemenhub,” kata dia.

Tidak Terganggu
Kepala Puskom Publik Kemenhub Bambang Supriyadie Ervan mengztakan, menanggapi laporan Garuda itu, Kemenhub telah menginstruksikan kepada Adbandara (administrasi bandara), TNI Angkatan Udara dan aviation security (kemanan bandara) untuk melakukan penyisiran lebih lanjut di Bandara Juanda.

Setelah penyisiran sekitar tiga jam, pada pukul 11.00 WIB tim penyelidik menemukan kantong plastik yang mencurigakan di Terminal 1 Gate 8 Bandara Juanda. Di dekat Gate 8 terdapat pesawat Garuda dengan nomor penebangan GA 313 dengan rute Surabaya-Jakarta yang siap lepas landas pada pukul 11.15 WIB.

“Diputuskan pesawat ditarik ke tempat steril dan seluruh penumpang diturunkan beserta krunya, pada saat itu pesawat telah berada di di taxi way dan siap untuk diterbangkan,” ujar Bambang.

Pujobroto menambahkan, pesawat jenis Boeing 737-800 tersebut membawa 121 penumpang dewasa dan dua bayi. Pesawat diawaki Kapten Winarno, beserta tujuh orang kru, terdiri enam pramugari dan satu kopilot. Setelah disisir selama dua jam, tim investigasi Jihandak (tim penjinak bahan peledak) dari TNI AU menyatakan pesawat bebas dari ancaman bom.

“Setelah penumpang diturunkan dan seluruh isi kargo barang di pesawat diperiksa, pesawat dinyatakan aman dan dibolehkan terbang. Pada pukul 13.40 WIB pesawat baru bisa diterbangkan menuju Bandara Cengkareng,” ujar Pujo.

Garuda Indonesia saat ini melayani 22 penerbangan per hari dari Bandara Juanda Surabaya, yaitu 16 penerbangan rute Surabaya-Jakarta, empat penerbangan Surabaya-Denpasar, dan masing-masing satu penerbangan rute Surabaya-Makassar dan Surabaya-Balikpapan. Kendati rute Surabaya-Jakarta untuk GA 313 sempat delay dua jam, namun Pujobroto memastikan tidak ada penerbangan lain yang ikut tertunda. (ari)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar